The Ultimate Guide To pakaian adat sulawesi utara

Tebu warna kuning bermakna bahwa pengantin harus menjadi orang yang disukai dan teguh dalam pendirian.

Rambut disanggul dengan bentuk melingkar yang disebut legen dan diperkuat dengan tusuk konde bernama hegin untuk selanjutnya diberi hiasan yang disebut

Kesultanan Gorontalo dengan falsafah adatnya memiliki nilai yang luar biasa karena adat tersebut berlandaskan agama atau syariat Islam, sehingga berbagai adat yang dijalankan senantiasa merujuk kepada al-quran dan sunnah Rasulullah yang dipegang teguh oleh masyarakat Gorontalo.

Kaum laki-laki suku Banten, di sekitar Baduy Dalam umumnya menggunakan pakaian dengan lengan Panjang dengan warna serba putih. Karena warnanya putih serta cara penggunaannya hanya dengan disangsangkan atau dilekatkan saja pada badan, sehingga baju ini disebut juga sebagai jamang sangsang.

Air yang berada dalam berbagai Wadah itu diletakkan dekat dengan sebuah wadah yang terbuat dari logam. Wadah yang merupakan tempat pembakaran serpihan kayu cendana dan gaharu ini disebut ”setanggi". Wewangian yang dikeluarkan oleh kayu tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pengharum ruangan, tetapi juga sekaligus sebagai penarik malaikat dan makhluk halus yang baik (jin putih) untuk ikut serta dalam upacara.

Gelang kano adalah gelang menyerupai bentuk ban. Gelang yang dikenakan pada lengan kiri dan kanan di bawah gelang burung ini melambangkan pembatasan atas semua perbuatan buruk setelah menikah.

Meski begitu, tradisi warisan dari nenek moyang juga tetap dipertahankan oleh masyarakat Lampung tersebut.

Banyaknya pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke melahirkan kebudayaan yang kaya dan beragam.

Untuk mengenal lebih jauh budaya yang ada di Provinsi Sultra, berikut tiga pakaian adatnya yang patut untuk diketahui dan dirangkum dalam satu artikel.

Tak hanya sekedar penutup tubuh, pada masa lampau busana yang dikenakan seseorang menunjukkan status sosial dan posisinya di dalam masyarakat Sumba.

Baju adat NTB telah merupakan kebudayaan yang hingga saat ini masih dilestarikan. Maka dari itu, masyarakat NTB sangat menjaga kebudayaannya agar terus dikenal oleh dunia. Selain itu, kamu juga mendapatkan wawasan tentang kebudayaan NTB melalui pakaian adatnya yang mendunia.

Kaum wanita dari suku Dawan biasanya mengenakan pakaian berupa kebaya dengan bawahannya berupa sarung tenun serta selempang penutup dada. Mereka juga menggunakan beragam aksesoris, diantaranya kalung habas

Hal ini tesjadi here sekitar tahun 1892 dimana Pemerintah Hindia Belanda sedikit demi sedikit mulai menyusup masuk mempengaruhi adat istiadat dan kebudayaan Gorontalo yang antara lain ikut mempengaruhi pula bentuk Paluwala dengan hiasan-hiasannya sebagai berikut:

Tas ini dipakai dengan cara diselempangkan di bahu dengan tali yang juga terbuat dari tenunan. Untuk bagian tali tidak selalu memiliki motif yang berasal dari tenunan karena dapat pula berasal dari susunan manik-manik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *